Cianjur – Deretan jongko dadakan para pedagang di Pasar Gekbrong menyebabkan arus lalu lintas di seputaran Jalan Raya Cianjur Sukabumi mengalami kemacetan.
Terpantau Logikanews, kendaraan baik roda dua dan roda empat dari arah Cianjur menuju Sukabumi ataupun sebaliknya tampak mengalami penumpukan karena laju tersendat oleh aktivitas jual beli pedagang dan pembeli di sisi kanan dan kiri jalan.
Selain itu, kondisi tersebut diperparah dengan adanya terminal angkutan umum.
Salah satu pengendara motor warga Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang Dedi (45) mengeluhkan, kemacetan yang kerap terjadi di dekat Pasar Gekbrong.
“Saya sering melintas, kalau menuju ke Sukabumi memang sering macet parah di sekitaran Pasar Gekbrong, kondisi ini lebih parah saat bulan Ramadhan, karena ada jongko-jongko pedagang yang dekat dengan jalan,” kata Dedi, Jum’at, (15/03/2024).

Disisi lain, Iyeth (35) warga Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang yang merupakan pegawai pabrik berharap, ada solusi agar kemacetan bisa teratasi mengingat kerap menjadi kendala saat ia hendak berangkat bekerja.
“Kalau saya kan berangkat sering naik angkot ke tempat kerja di Sukabumi, selama bulan puasa sering diturunkan dari bawah karena macet, jadi harus jalan jauh ke tempat naik angkot menuju arah pabrik. Harusnya ada solusi biar gak macet,” ujarnya.
Camat Gekbrong Dewi Sartika mengakui, setiap ramadhan sering terjadi kemacetan di Pasar Gekbrong diakibatkan volume kendaraan semakin meningkat dari hari biasanya.
Selain itu, kemacetan juga disebabkan bertambahnya jongko-jongko pedagang dadakan di Pasar yang merupakan batas antara Cianjur dengan Sukabumi itu.
“Disisi lain karena volume kendaraan, juga adanya pedagang seperti yang berjualan takjil, buah-buahan dan lainnya. posisi jongkonya itu agak ke tengah dekat dengan jalan,” kata Dewi.
Ia pun menghimbau, kepada yang berjualan agar mundur atau sejajar dengan jongko yang sudah ada. Pihaknya Pemcam pun sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas.
“Untuk keamanan dan ketertiban selalu berkoordinasi dengan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas dan pihak desa mengupayakan jam-jam rawan kemacetan agar melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalin,” pungkasnya. (bay)