CIANJUR – Petani kopi di Kabupaten Cianjur relatif cukup banyak. Jumlahnya tak kalah banyak dengan petani yang menggarap lahan sawah. Mayoritas, para petani kopi berada di wilayah selatan..
Kepala Bidang Produksi Tanaman Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur, Bastari, menyebutkan sampai saat ini terdapat 120 kelompok tani yang menggarap sektor perkebunan kopi. Masing-masing kelompok tani terdapat 30-50 orang petani.
“Dikalkulasi, jumlah petani kopi berarti sekitar 3.800-an orang,” kata Bastari, Kamis, 6 Maret 2025.
Kabupaten Cianjur masuk dalam lima besar daerah penghasil kopi di Jawa Barat. Daerah lainnya yaitu Kabupaten Garut, Sumedang, Bandung, dan Kuningan.
“Kita termasuk penghasil kopi terbesar kelima di Jabar,” ujarnya.
Jenis kopi yang ditanam di Kabupaten Cianjur ada dua arabika dan robusta. Lahan yang ditanami kopi arabika seluas 2.156,03 hektare dan robusta ditanam di lahan seluas 1.065,72 hektare.
“Rata-rata sekali panen jenis kopi arabika bisa menghasilkan 417 kg per hektare. Sedangkan jenis robusta rata-rata panen 334 kg per hektare,” paparnya.
Lahan tersebut tersebar di 6 titik kawasan penanaman di Kecamatan Campaka, Sukanagara, Takokak, Pasirkuda, Pagelaran, dan Cikadu.
“Memang yang cocoknya di wilayah Cianjur bagian selatan. Mungkin karena tanahnya ada di ketinggian 1.000 -2.000 mdpl,” pungkasnya. (bay)