CIANJUR – Rencana pembentukan 15 desa tangguh bencana (Destana) di Kabupaten Cianjur tahun ini terkendala anggaran. Pasalnya, saat ini diterapkan kebijakan efisiensi menyusul instruksi dari pemerintah pusat.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya menjelaskan, tahun ini memang ditargetkan bisa membentuk 15 Destana. Namun karena ada efisiensi anggaran, maka jumlahnya dikurangi.
“Karena ada efisiensi, maka tahun ini kemungkinan hanya bisa membentuk 7-8 Destana,” kata Asep, Kamis, 8 Mei 2025.
Di Kabupaten Cianjur terdapat 354 desa dan 6 kelurahan. Hingga 2024, BPBD setempat sudah membentuk sebanyak 159 Destana yang tersebar di berbagai kecamatan.
BPBD menargetkan lima tahun ke depan seluruh desa dan kelurahan sudah membentuk Destana. “Mudah-mudahan lima tahun ke depan seluruh desa dan kelurahan sudah membentuk Destana,” ujarnya.
Secara teknis, pembentukan Destana diawali dengan keilmuannya. Artinya, yang terlibat di dalam kepengurusan Destana mendapatkan berbagai materi kebencanaan.
Selanjutnya kepala desa memberikan surat keputusan (SK) kepada person Destana yang sudah ditetapkan dari berbagai elemen.
“Jadi kepala desa ini nantinya memberikan SK kepada siapa-siapa saja yang ditentukan menjadi personel Destana. Jadi, ketika terjadi bencana mereka sudah siap,” sebutnya.
Keberadaan Destana mesti dilengkapi dengan berbagai peralatan. Asep menyebut, konsep Destana yaitu mendorong ketangguhan masyarakat atau desa dan kelurahan menghadapi kebencanaan.
“Yang utama masyarakat itu harus tangguh. Saat terjadi bencana mereka sudah tahu harus berbuat apa,” pungkasnya. (bay)