CIANJUR – Jumlah korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Cianjur mencapai 2.800 jiwa. Jumlah itu berdasarkan hasil asesmen atau pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan, korban terdampak tersebar di empat wilayah. Mereka masing-masing berada di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Mande, dan Sukaluyu.
“Korban terdampak berdasarkan data sebanyak 2.800 jiwa,” kata Asep, Rabu, 30 April 2025.
Sementara bangunan rumah terdampak terdata sebanyak 1.100 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 12 rumah dikategorikan rusak berat.
Hingga kini warga terdampak sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing. Pun ada beberapa di antaranya yang masih mengungsi, terutama warga yang rumahnya rusak berat.
“Setelah dibersihkan, semua sudah kembali ke rumah masing-masing. Hanya warga yang rumahnya rusak parah mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya,” tutur dia.
Sampai sekarang Pemkab Cianjur terus melakukan pendataan. Data tersebut akan jadi dasar penyaluran bantuan.
“Untuk rumah yang terdampak akan didata kembali Dinas Perkim Cianjur, termasuk nilai kerugian. Nanti mereka mendapatkan bantuan sosial dari Dinas Sosial,” paparnya.
Asep mengimbau masyarakat senantiasa mematuhi aturan izin kaitan dengan lingkungan. Terutama kesadaran diri untuk tidak mendirikan bangunan di kawasan sempadan sungai.
“Untuk mencegah banjir, masyarakat tidak boleh mendirikan bangunan di atas sungai ataupun di sekitarnya karena akan berpotensi menyempit. Itu dipastikan tidak ada izinnya,” pungkasnya. (bay)