LOGIKANEWS.CO , Cianjur – Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Mubtadin Al Hidayah di Kecamatan Takokak kini sepi tak berpenghuni pasca oknum guru ngaji sekaligus pemilik Ponpes IT (40) dilaporkan ke Polres Cianjur atas dugaan pelecehan kepada santriwati.
Diketahui jumlah korban terbaru ada sebanyak lima santriwati yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya sendiri.
Pantauan Logika News, dua kobong atau asrama yang ditinggali santri dan santriwati nampak tak berpenghuni dan tak ada aktivitas seperti umum sebuah Ponpes. Kemudian di bagian tengah terdapat rumah yang ditinggali IT juga terlihat kosong.
BT (56) warga sekitar, mengatakan, ia dan masyarakat lainnya baru mengetahui adanya dugaan pelecehan yang dilakukan IT dari sejumlah pemberitaan dan unggahan di media sosial.
“Saya dan masyarakat sebetulnya tidak tau ada ramai kasus dugaan tidak asusila, hanya saja ramai di berita dan media sosial pada hari sabtu lalu,” kata BT, Senin, (14/08/2023).
Sebagai warga yang telah puluhan tahun menetap di Kampungnya, BT menyesalkan dugaan tindakan bejat yang dilakukan oleh IT karena telah mencoreng lingkungan sekitar.
“Menurut saya yang merupakan warga sekitar memang sangat memalukan, banyak warga luar kampung menanyakan ke saya lewat telepon,” ujarnya.
Sementara itu Ketua RT setempat Andri mengatakan, baru mengetahui kejadian tersebut setelah datangnya pihak kepolisian.
“Aktivitas para santri normal-normal saja, setelah polisi datang, tidak ada lagi kegiatan di ponpes,” kata Andri. (LN-B1)