CIANJUR – Gerakan Pangan Murah (GPM) diharapkan bisa jadi solusi menekan inflasi. Di Kabupaten Cianjur, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) gencar melaksanakannya bekerja sama dengan pemerintah desa
dan lembaga pemerintahan lainnya.
Sekretaris Dinas TPHKP Kabupaten Cianjur, Ali, menyebut tahun ini GPM ditargetkan sebanyak 15 kali. Sejauh ini GPM sudah dilaksanakan sebanyak 4 kali.
“Sudah ada empat desa yang sudah melaksanakan GPM. Ke depan akan diadakan lagi melihat situasi dan kondisi,” kata Ali, Rabu, 16 Juli 2025.
Pada setiap pelaksanaan GPM, Pemkab Cianjur berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan pemerintah pusat berkaitan administrasi kegiatan.
“Kegiatannya menggunakan anggaran APBD dan operasionalnya dari Pemprov Jabar,” ujarnya.
Ali berharap program GPM mampu menekan tingkat inflasi di Kabupaten Cianjur. Pasalnya, produk yang disiapkan pada pada kegiatan GPM terbilang terjangkau secara ekonomi.
Misalnya telur ayam, minyak goreng, beras, dan beberapa komodiatas lainnya memiliki selisih harga jual Rp2 ribu hingga Rp3 ribu dari harga di pasaran. “Tentu tujuannya menekan inflasi,” paparnya.
Kepala Desa Sukawangi, Dedi Suharyadi, mengaku antusiasme masyarakat membeli komoditas sembako pada kegiatan GPM relatif cukup tinggi. Dia pun berharap program tersebut bisa membantu masyarakat secara ekonomi.
“Alhamdulillah, antusiasnya tinggi. Mudah-mudahan bermanfaat dan Insya Allah berkah,” pungkasnya. (bay)