CIANJUR – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan meluncurkan program membantu biaya tahlilan bagi warga tidak mampu yang teknisnya dibantu pemerintah desa. Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Cianjur pun merespons positif rencana tersebut.
Ketua Apdesi Kabupaten Cianjur Beni Irawan menilai, program bantuan biaya tahlilan merupakan sebuah terobosan baru yang dilakukan Gubernur. Sebab, tak semua warga secara finansial mampu menggelar tahlilan yang selama ini sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar masyarakat.
“Kami di Apdesi Cianjur tentu menilai baik program ini. Alhamdulillah kalau Pemprov Jabar mau membantu melalui program,” kata Beni, Selasa, 15 April 2025.
Secara teknis, kata Beni, Apdesi belum mengetahui teknis pelaksanaan bantuan program itu. Tapi Bemi bisa menebak, anggarannya nanti akan dialokasikan dari pos bantuan keuangan provinsi dengan dasar hukum peraturan gubernur.
“Ini juga belum pasti karena harus banyak perubahan APBDes terkait Banprov. Kemungkinan masuk di anggaran pos kerahiman,” ujarnya.
Beni menyebut, program biaya tahlilan harus teralokasi tepat sasaran. Karena itu, perlu dibuatkan kriteria khusus bagi calon penerimanya.
“Nantinya ada kriteria yang diberi bantuan. Tentu tidak semua warga. Harus dikhususkan untuk warga tidak mampu,” paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, tahlilan merupakan tradisi turun temurun yang mau tidak mau dilaksanakan masyarakat. Terutama bagi keluarga yang sedang berduka. Namun fakta di lapangan, banyak yang tidak mampu pada akhirnya menjual harta benda untuk membiayai tahlilan.
“Banyak warga yang menjual harta benda bahkan rumah untuk menggelar tahlilan. Kami nanti akan disediakan anggaran di desa untuk mengurus biaya tahlilan,” kata Dedi.
Bantuan biaya tahlilan diharapkan Dedi sedikit meringankan beban keluarga yang tengah berduka.
“Ini termasuk program pemberdayaan sosial masyarakat desa. Mudah-mudahan bisa membantu meringankan,” pungkasnya. (bay)