CIANJUR – Dua SMP di Cianjur menerapkan pembelajaran secara daring (online) bagi peserta didik. Upaya itu merupakan antisipasi menjaga keselamatan siswa dan tenaga pendidik karena dikhawatirkan bakal kembali terjadi aksi unjuk rasa.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, mengatakan kedua sekolah yang menerapkan pembelajaran daring yaitu Yayasan Al Azhary dan SMP Islam Kreatif. Kedua sekolah itu berada di ruas Jalan KH Abdullah bin Nuh.
“Pihak sekolah mengajukan pembelajaran secara daring ke Disdikpora Cianjur,” kata Halmi, Senin, 1 September 2025.
Pengajuan pembelajaran secara daring, sebut Helmi, karena ada aspirasi dari para orangtua. Mereka khawatir kerusuhan saat aksi unjuk rasa pada Sabtu, 30 Agustus 2025, terulang di sepanjang ruas Jalan KH Abdullah bin Nuh.
“Itu atas desakan orangtua siswa karena khawatir keselamatan anak mereka,” ujarnya.
Melihat kondisi yang dinilai belum kondusif, Disdikpora Cianjur juga berencana membuat surat edaran mengenai metode pembelajaran.
“Sampai saat ini belum ada surat edaran tentang pembelajaran di masa unjuk rasa. Sedang disusun dulu,” pungkasnya. (bay)