CIANJUR – Sudah hampir sepekan nelayan di perairan Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun tak melaut. Kondisi itu dipicu cuaca buruk berupa gelombang tinggi.
Egi nelayan setempat, mengaku sudah 4 hari tidak melaut. Dia tak mau memaksakan diri melaut di tengah gelombang tinggi karena bisa mengacam keselamatan.
“Sudah satu minggu terjadi cuaca buruk atau cuaca ekstrem. Nelayan jadi jarang melaut. Saya saja sudah empat hari tidak melaut,” tutur Egi, Selasa, 24 Juni 2025.
Imbas dari cuaca buruk membuat pendapatan atau pemasukan nelayan berkurang. Biasanya, kata Yogi, dalam satu minggu rata-rata ia bisa mendapatkan ikan sekitar 140 kilogram.
“Sekali melaut, satu kapal itu rata-rata mendapatkan 20 kg ikan. Ada buat ke rumah dan juga menutup biaya operasional,” kata dia.
Yogi mengungkapkan, para nelayan yang berhenti sementara menangkap ikan lebih memfokuskan memperbaiki peralatan melaut.
“Kalau tidak melaut, paling aktivitas nelayan mengecek alat seperti jaring, perbaikan alat, dan pemeliharaan perahu,” ujarnya.
Kasatpolairud Polres Cianjur AKP Asep Machfud, mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan melaut apabila cuaca sedang ekstrem.
“Sudah satu minggu terjadi gelombang tinggi,” kata Asep.
Asep juga meminta nelayan yang kembali melaut setelah cuaca kembali normal agar memperhatikan peralatan. Hal itu untuk mengantisipasi kecelakaan laut di kawasan Pantai Jayanti.
“Peralatan dan perlengkapan saat melaut dipastikan dalam kondisi bagus untuk menghindari kecelakaan laut,” pungkasnya. (bay)