CIANJUR – Kondisi fisik dan psikis Asyah (77), korban dugaan penganiayaan di Kampung Legok Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang, belum sepenuhnya pulih. Secara psikologis, lansia itu masih mengalami trauma terhadap yang dialaminya.
Kuasa hukum korban, Fanpan Nugraha, mengaku terus memantau perkembangan kondisi fisik dan psikis korban. Meskipun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, kata Fanpan, tapi dari sisi psikisnya masih membutuhkan penanganan.
“Kalau dari fisiknya tentu harus tetap ditangani karena belum sepenuhnya pulih. Begitu pula psikisnya, perlu dilakukan trauma healing,” kata Fanpan usai menjenguk Asyah di kediamannya, Kamis, 8 Mei 2025.
Asyah tak menyangka, niat bertemu anak dan cucunya di Kampung Padaleungsar Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang akan berakhir tragis. Sebelum tiba di rumah anaknya, Asyah diteriaki penculik hanya karena ia meminta bantuan anak kecil menuntunnya saat berjalan.
Akibatnya, Asyah mendapat perlakukan kurang menyenangkan. Sejumlah oknum warga di Kampung Legok Desa Bunikasih melayangkan tamparan dan pukulan karena menuding Asyah sebagai penculik anak.
Aksi kekerasan oknum warga itu direkam warga lainnya. Hingga akhirnya video itu pun viral di media sosial dan grup WhatsApp.
“Kedatangan saya ke rumah nenek Asyah untuk memastikan kondisinya. Ternyata memang belum stabil. Ketika ditanya masih belum nyambung,” tegas Fanpan.
Pensiunan pegawai PT KAI itu pun masih mengeluh sakit pada beberapa bagian tubuhnya akibat mendapat kekerasan fisik. Terutama pada bagian kepala, wajah, dan lainnya.
“Masih ada memar pada bagian wajah serta di beberapa bagian tubuh lainnya,” pungkasnya. (bay)