Cianjur – Praktisi hukum kondang serta pemerhati kebijakan publik asal Cianjur Fanpan Nugraha angkat bicara mengenai jebloknya prestasi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Cianjur.
Diketahui, para kafilah yang mewakili Cianjur berada diperingkat buncit dari semua kategori. Tercatat di peringkat 13, Cianjur mejeng bersama Kabupaten Purwakarta dan Kota Banjar mendapatkan nilai nol.
Perolehan nilai itu sangat jauh dari sang juara MTQ ke 38, Kabupaten Bekasi yang mendapatkan nilai 125.
Fanpan menilai, prestasi MTQ jeblok yang ditorehkan Kabupaten Cianjur sangat memalukan mengingat lekat dengan julukan Kota Tatar Santri.
“Kota Tatar Santri tapi MTQ tidak juara, ini sangat memprihatinkan dan memalukan,” kata Fanpan, Selasa, (07/05/2024).
Ia pun meminta semua pihak, terkait jebloknya prestasi MTQ Cianjur dijadikan pembelajaran dan cermin bahwa harus ditingkatkan lagi dalam segi pendidikan keagamaan, khususnya dalam hal mengaji.
Bahkan, Fanpan tegas menyatakan, jangan hanya slogan saja soal hal yang berhubungan dengan MTQ.
“Jangan sampai menurun predikat Kota Santri dan kualitas mengaji anak-anak kita, perlu dan butuh perhatian semua pihak untuk meningkatkan kualitas mengaji, jangan hanya slogan saja tapi implementasinya yang lebih utama,” pungkasnya. (bay)