Cianjur – Upaya pemberantasan sarang nyamuk diminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur digencarkan masyarakat.
Mengingat adanya ratusan kasus DBD dalam tiga bulan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan, pihaknya mencatat ada enam warga Cianjur yang meninggal karena penyakit yang disebabkan virus dengue melalui nyamuk Aedes aegypti itu.
Penderita DBD yang tercatat di semua Rumah Sakit kebanyakan berusia anak-anak hingga remaja di usia 7 hingga 14 tahun.
“Untuk kasus DBD total kasus yang sudah direkap sejak Januari 2024 ada sebanyak 236 dan 6 dinyatakan meninggal,” kata Yusman, Minggu, (24/03/2024).
Pihaknya mencatat, ada empat kecamatan yang merupakan sebaran penyakit DBD diantaranya Kecamatan Ciranjang, Karangtengah, Cipanas dan Cianjur.
“Dari empat kecamatan memang wilayah yang penduduknya padat yang mana berpotensi menjadi daerah sarang nyamuk DBD karena tentu banyak genangan-genangan air yang menampung jentik-jentik nyamuk,” ujarnya.
Yusman menambahkan, masyarakat bisa melakukan pemberantasan nyamuk dengan gerakan 3M+, mengubur, menguras, menutup, melipat baju-baju yang digantung.
Kemudian, dapat juga mengajukan penyemprotan ke Dinas Kesehatan.
“Untuk pemberantasan sarang nyamuk bisa memperdayakan masyarakat dengan dilakukan bersama-sama secara masif, secara luas, kalau fogging hanya titik-titik tertentu, atau dengan cara sederhana seperti menutup penampung air, menaburkan bubuk obat abate,” pungkasnya. (bay)