CIANJUR– Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Cianjur mengakibatkan dua desa di Kecamatan Cilaku terdampak banjir, Sabtu malam Maret 2025.
Pemerintah Kecamatan (Pencam) Cilaku mencatat kurang lebih 44 rumah terendam banjir, terdiri dari 20 rumah di Desa Sirnagalih dan 24 rumah di Desa Sukasari.
Selain itu, sarana ibadah masjid dan pondok pesantren juga tak luput dari bencana tersebut.
Camat Cilaku Deni Lesmana mengatakan, banjir terparah berada di Desa Sukasari, rata-rata kedalaman air diatas pinggul orang dewasa.
“Titik banjir di Kampung Cijati, itu ketinggiannya lebih tinggi, kurang lebih sempat sepusar orang dewasa. Untuk di Desa Sirnagalih dua ke RT an ketinggian air kurang lebih sekitar 50 sentimeter,” kata Deni.
Saat ini air banjir sudah mulai surut. Masyarakat pun telah kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan pembersihan sisa-sisa air banjir dan lumpur yang menggenang.
“Kalau evakuasi sementara belum, barusan hasil musyawarah dan koordinasi dengan Kades warga masyarakat ingin bertahan di rumah karena memang air sudah surut. Tinggal dilakukan pembersihan saja,” ujarnya.
Deni menyebut, bencana banjir diakibatkan meluapnya Sungai Cilaku lantaran adanya penyempitan sehingga tidak bisa menampung debit air hujan tinggi.
“Karena intensitas hujan yang tinggi dan maraknya pembangunan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) saat ini sudah banyak bangunan-bangunan tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga memperkecil wilayah aliran air,” pungkasnya. (bay)