CIANJUR – Jaringan Intelektual Muda (JIM) mengapresiasi Polres Cianjur yang relatif cukup sering mengungkap kasus pengoplosan elpiji subsidi menjasi nonsubsidi. Namun, lembaga itu menyoroti peran dan fungsi Hiswana Migas yang terkesan memble mengawasi peredaran elpiji subsidi.
Ketua JIM Alief Irfan mengatakan, di tengah kegaduhan masyarakat soal kebijakan elpiji 3 kg, Polres Cianjur berhasil menangkap komplotan pengoplos tabung gas yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp1 miliar. Namun, Alief tak melihat peran dan kontribusi Hiswana Migas yang mestinya ikut mengawasi.
“Dengan adanya kasus sindikat elpiji oplosan di Kabupaten Cianjur publik mempertanyakan mengenai bagaimana kinerja pengurus DPC Hiswana Migas Kabupaten Cianjur,” kata Alief, Jumat, 7 Februari 2025.
Alief menilai, DPC Hiswana Migas Cianjur harusnya menjalankan tiga peran yaitu penyediaan, distribusi, dan faktor keamanan.
“Ketiga peran ini seharusnya bisa dijalankan Hiswana Migas agar memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada seluruh lapisan masyarakat pengguna elpiji khususnya masyarakat menengah ke bawah,” ujarnya.
Alief menyarankan agar DPC Hiswana Migas Cianjur tidak boleh menganggap enteng persoalan tersebut.
“Ini bukan kasus kecil dan biasa-biasa saja. Ini kasus besar yang seharusnya sudah bisa teridentifikasi,” paparnya.
Alief mengapresiasi berbagai upaya Polres Cianjur yang terus mengungkap penyalahgunaan elpiji bersubsidi.
“Apresiasi kepada Polres Cianjur. Kami mendukung kepolisian mengungkap kasus penyalahgunaan elpiji bersubsidi,” pungkasnya.
Dikonfirmasi Logikanews.co, Ketua DPC Hiswanamigas Kabupaten Cianjur Hedi Permadi Boy tidak menjawab pesan singkat maupun menjawab telepon. (bay)