CIANJUR – Sebanyak tujuh ekor sapi aset pemerintah Desa Talaga Kecamatan Cugenang disita salah satu vendor. Pasalnya, pihak pemerintah desa setempat masih memiliki utang kepada vendor tersebut.
Utang tersebut awalnya digunakan membiayai lapang minisoccer. Hingga kini utang itu belum dibayar.
Perwakilan vendor, U (36), mengatakan pada Februari 2025, pemerintah Desa Talaga meminta bantuan melanjutkan pembangunan lapang minisoccer. Akhirnya disepakati perjanjian kerja sama kelanjutan pembangunan lapang minisoccer berikut skema pembayarannya.
“Jadi, kepala desa meminta bantuan menyelesaikan pembangunan lapang minisoccer yang tertunda karena ditinggalkan vendor yang pertama. Pada 6 Februari 2025, dibuat surat perjanjian, terutama pembayarannya. Perjanjiannya, pembayaran dilakukan setelah ada pencairan dana desa tahap pertama,” kata U, Sabtu, 24 Mei 2025.
Selian biaya pembangunan lapang mini soccer, kata U, kepala desa juga meminjam uang untuk membeli sarana prasarana penunjang lapang mini soccer. Dijumlahnya, total biaya kelanjutan pembangunan lapang mini soccer dan uang pinjaman pembelian sarana dan prasarana totalnya sebesar Rp363 juta.
Pembangunan pun dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu kurang dari 20 hari.
“Kades meminjam uang ke saya untuk membayar ke vendor jaring dan rumput. Pada 25 Februari serah terima pekerjaan atau pembangunan sudah selesai,” tutur dia.
Seiring berjalannya waktu, utang pengerjaan lapang mini soccer tak kunjung dibayar lunas. Kata U, kepala desa beralasan dana desa mandek karena masih ditahan pihak kecamatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Cianjur.
Karena tidak ada kejelasan pembayaran, maka pihak vendor kemudian menyita aset pemerintah desa berupa 7 ekor sapi yang dikelola BUMDes. Namun nilai 7 ekor sapi itu tak bisa menutup total utang yang harus dibayar.
“Sempat bayar Rp50 juta. Kemudian 7 ekor sapi kalau dihargakan ditaksir sekitar Rp100 juta lebih. Masih jauh untuk menutupi utang kepada kami,” ungkapnya.
Menurut U, belum dibayarnya utang berdampak terhadap kepercayaan investor. “Tentu dirugikan, karena kami tidak dipercaya lagi investor. Rumah saya juga disita bank. Saat ini juga ngontrak,” paparnya.
Sementara itu, Kades Talaga Saprodin menolak diwawancarai wartawan Logikanews perihal utang pembangunan lapang mini soccer. (bay)