Cianjur – Pemerintah Kabupaten Cianjur, menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan. Selain itu, status siaga juga diberlakukan di seluruh wilayah hingga April 2024.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan pasca banjir dan longsor pada Kamis (4/1/2024), pihaknya langsung menetapkan status darurat bencana.
“Untuk tiga kecamatan, yakni Ciranjang, Bojongpicung, dan Haurwangi kita tetapkan status darurat banjir dan longsor. Penetapannya selama 7 hari. Habis berlakunya Kamis (11/1) lusa,” kata dia, Selasa (9/1/2024).
Menurutnya selain status darurat, Pemkab Cianjur juga menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor untuk setiap kecamatan di Cianjur.
“Yang tiga kecamatan statusnya darurat, sedangkan kecamatan lain statusnya siaga bencana. Berlakunya (status siaga) hingga April 2024,” kata dia.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengetakan dalam penanganan bencana, pihaknya menekankan untuk mitigasi dan pencegahan.
“Jangan sampai setelah kejadian bencana dan berdampak besar baru penanganan. Contohnya jembatan ada retak, langsung tangani biayanya akan kecil. Tapi kalau dibiarkan dan setelah ambruk baru ditangani akan besar biayanya, belum lagi dampak ke masyarakat jadi tersendat aktivitasnya,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Herman, dirinya menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa untuk melakukan pengecekan, terutama daerah yang rawan bencana banjir dan longsor.
“Saya minta untuk dilakukan pencegahan, dicek tebingan dan seluruh infrastruktur. Kalau ada indikasi atau potensi bencana, segera dilaporkan untuk ditangani. Jadi kota akan mencegah, supaya tidak terjadi bencana yang menyebabkan dampak secara materil, korban, ataupun dampak ke aktivitas masyarakat,” pungkasnya. (wan)