Cianjur – Beredar luas di media sosial diduga suara rekaman yang berisi ancaman oleh Camat Cidaun terhadap kepala desa, buntut dari kekalahan istrinya di Pileg 2024, lantaran kades dianggap tidak mampu mengondisikan suara.
Dalam Isi rekaman berdurasi 35 detik itu ada percakapan dalam bahasa Sunda, “eta kumaha eta desa Kertajadi euy, geus kieu we lah balitungan we jeung sayah kabeh nya jeung kepala desana kepala desana, ampun mani kitu kitu teuing euy, geus teu ngahargaan kitu mah, tingalikeun we ku saya di monev, sebelum lebaran ku saya dimonev, dagoan we, kabeh ku saya di monev keuangan jeung sagala rupana, kantun we Cidaun mah”.
Sedangkan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat diartikan berikut, “gimana itu, gimana itu Kertajadi, sudah kita buat perhitungan dengan saya, sama kepala desa- kepala desanya. Ampun keterlaluan banget, sudah ga ngehargain saya, nanti saya monev (monitoring evaluasi) semuanya, tunggu aja, termasuk keuangan dan semuanya, seperti itu Cidaun mah,”.
Salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, rekaman tersebut benar adanya. Yang mana merupakan suara Camat Cidaun Koswara ditujukan kepada seluruh Kades di Cidaun.
Nada ancaman itu sebut dia, karena para Kades tidak bisa menjamin raihan suara istrinya sehingga dipastikan tidak bisa menduduki kursi DPRD Kabupaten Cianjur.
“Ancamanan Camat Cidaun ke seluruh desa se- Kecamatan Cidaun karena suara istrinya kurang memuaskan,” kata dia, Sabtu, (24/02) 2024).
Sementara itu, Camat Cidaun, Koswara mengaku tidak tahu tentang rekaman itu, bahkan membantah suara dalam rekaman itu merupakan dirinya.
“Dalam rekaman itu bukan suara saya,” kata Koswara saat dihubungi melalui telepon seluler. (bay)