Cianjur – Para kontraktor pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) mengeluhkan, keterlambatan pembayaran setelah membangun rumah para warga yang terdampak gempa bumi. Salah satunya dialami oleh vendor PT Mitra Sukses Rotama dan 7 vendor lainnya.
Perwakilan vendor PT Mitra Sukses Rotama Ai Mukhlisoh mengatakan, pihaknya belum dibayar untuk pembangunan RTG di tahap 4.
Ia pun mengaku, telah mengadukan permasalahan itu ke Bupati Cianjur Herman Suherman.
“Kami para vendor atau kontraktor sudah bertemu dengan Bupati Cianjur Herman Suherman dan BPBD, jawaban yang kami terima sama dengan kami dengar di pertemuan posko Satgas Penanganan Gempa Bumi 14 Desember 2023 yaitu batas akhir pencairan tahap 3 adalah 10 Januari 2024,” kata Ai, Selasa, (19/12/2023).
Nominal uang yang belum dibayarkan pun menurut Ai, mencapai nilai hingga ratusan juta dari belasan RTG yang telah berhasil dibangun.
“Nominalnya Rp 900 juta yang tertahan 11 yang sudah dibangun, yang lagi jalan 4, jadi total tertahan 15 unit. Kalau tahap 3 sudah selesai sebanyak 28 unit RTG,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun telah berupaya mempertanyakan keterlambatan pembayaran ke BPBD Cianjur.
“Jawabannya masih menunggu penyelesaian pencairan tahap 3, karena masih banyak yang menggantung,” paparnya.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Kabupaten Cianjur Nurzein mengatakan, keterlambatan pembayaran karena adanya
kenaikan grade (tingkatan klasifikasi kerusakan rumah) terdampak gempa bumi.
“BPBD Cianjur tidak biasa mengajukan penambahan uang. Kalau Rp1 Triliun ya segitu, tapi kan masyarakat ada yang ingin ada penambahan akhirnya BPBD otak atik angka dan itu perlu waktu, tidak biasa terburu-buru,” kata Nurzein.
Sementara itu Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, Pemkab Cianjur tengah mengupayakan pencairan di tahap 4, sehingga kontraktor diimbaunya jangan khawatir.
“Saya faham, yang disampaikan para kontraktor atau vendor. Saat ini tahap 4 nya sedang diselesaikan,” kata Herman. (bay)