Cianjur-Manusia adalah makhluk yang sangat mulia, kemuliaannya terletak pada hati dan akal yang dimiliki, hati yang menjadi sumber ketenangan dan akal yang menyinari keimanan, keduanya bekal dari Allah SWT. untuk hambanya selama menapaki dunia yang fana ini menuju surganya.
Dengan hati dan akal, manusia memiliki potensi untuk menerima cahaya ilmu, mengembangkannya serta mengaplikasikannya dalam kehidupan, seakan-akan ilmu itu hidup dalam perilaku serta akhlak mulia yang selalu mengiringi langkahnya.
Manusia terlahir dari seorang ibu dan ayah, keduanya adalah surat cinta dari Allah untuk umat manusia, media nyata yang khusus diciptakan untuk mendidik perilaku manusia, seorang ibu selalu menyirami buah didikannya dengan kasih sayang.
Sedangkan, seorang ayah sebagai sosok yang selalu memupuk buah hatinya dengan kekuatan, perpaduan antara peran ibu dan ayah yang menghasilkan kesempurnaan yang kita saksikan tidak lain adalah bukti keilmuan Allah yang luar biasa terhadap hamba-Nya, namun jikalau ada seseorang terlahir tanpa kasih sayang ibu atau kekuatan ayah, tenang saja karena Allah SWT. telah menyediakan media lain yang lebih indah untuk menghiasi kehidupannya, serta mendidiknya menjadi orang yang kuat serta penyayang untuk sesama.
Sebagaimana Allah SWT telah menciptakan bumi yang menjadi ibu untuk seluruh kaum manusia, ibu yang menghamparkan tanahnya sebagai tempat singgahnya, seakan-akan umat manusia dalam dekapan kasih sayangnya, ibu yang penuh dengan sumber kehidupan dari pepohonan, sungai-sungai, dan sebagainya yang bumi miliki, dari tanahnya tercipta lah wujud manusia, dari aliran sungainya mengalir lah darah dalam tubuh manusia, dari bebatuannya terbentuklah tulang yang menopang beban hidup manusia, sungguh pengorbanan yang tak terhingga darinya pagi dan petang demi kebahagiaan sang buah hati.
Tak lupa Allah SWT telah menciptakan langit untuk mendidik manusia dan menjadikannya teladan yang patut ditiru, darinya umat manusia belajar makna kekokohan, sifat lapang dada yang terlihat jelas dari bentuknya yang sangat luas, rasa tanggung jawab dalam melindungi umat manusia dari benda- benda berbahaya yang berjatuhan dari luar angkasa, bahkan setiap butir air kehidupan yang turun dari langit mengajarkan umat manusia makna kedermawanan serta ketulusan karena ia tak menanti untaian syukur dari umat manusia.
Wujud pendidik, peserta didik, materi dan media tidak lain demi tercapainya tujuan pendidikan, manusia yang terdidik adalah manusia yang sanggup menopang tanggung jawab dalam menjalankan khilafah di muka bumi ini, oleh karena itu keberadaan manusia bukan suatu kebetulan namun keberadaan manusia adalah titik pangkal tercapainya tujuan pendidikan, tujuan yang akan menjadi jalan menuju surga serta mengenal Allah SWT lebih dalam.
Penulis : Kamila Hudia Edinining Tyas Astsaniyah S.Pd, Mahasiswa Pasca Sarjana Semester 1 STAI Al-Azhary Cianjur Tahun 2023-2024.