Cianjur – Bencana pergerakan tanah di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung ternyata sudah satu tahun lalu terjadi, berawal dari retakan kecil.
Hingga kini tercatat, retakan tanah yang mengancam 77 keluarga di dua Kampung diantaranya di Kampung Sukajadi dan Kampung Cisalada serta Kampung Pasar Cinde telah mencapai 500 meter.
Wakil Ketua BPD Desa Jatisari Ayi Raspan Sugilar mengatakan, retakan tanah sudah terlihat sejak pertengahan tahun 2023 di Kampung Sukajadi.
“Awalnya retakan kecil, disertai penurunan tanah sekitar 10-20 sentimeter,” kata Ayi, Sabtu, (27/04/2024).
Ayi menambahkan, retakan dan pergerakan kembali terjadi pada Mei 2024 yang berdampak kerusakan beberapa rumah.
“Setelah itu, kembali ada retakan di bagian tembok dan keramik,” ujarnya.
Akan tetapi, Ayi menyebutkan, warga tetap bertahan karena beranggapan tidak akan terjadi retakan tanah susulan.
“Warga tetap bertahan, karena mengiranya tidak akan bertambah parah. Tetapi ternyata tadi dini hari sampai menyebabkan rumah ambruk dan banyak yang rusak berat hingga ringan,” pungkasnya. (bay)