Cianjur – Buntut dari video berhubungan badan atau video porno siswi berseragam batik SMAN 1 Sukaresmi membuat Bupati Cianjur segera bertindak dengan menginstruksikan penambahan jam mata pelajaran agama di setiap lembaga pendidikan.
Penambahan jam mata pelajaran agama terutama diseluruh tingkatan sekolah dengan harapan meningkatkan ilmu dasar agama bagi para siswa.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, dengan dasar agama yang bagus, tentunya para siswa tidak akan mudah terjerumus dengan hal pergaulan yang negatif.
“Tentu untuk mencegah dari perbuatan seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan hubungan sesama jenis,” kata Herman, Rabu, (13/12/2023).
Beredarnya video porno itu disebut Herman, telah mencoreng nama baik Kabupaten Cianjur yang terkenal dengan julukan kota santri dan para ulama. Ia pun mengecam pembuat video dan penyebarnya.
Herman pun berharap kejadian serupa tidak terulang di Cianjur.
“Saya mengecam dengan hal ini, tentunya sudah mencoreng. Karena Cianjur merupakan kota santri, gudangnya ulama tapi masih ada hal seperti itu terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Sukaresmi, Dede Dadan Nurjaman mengaku siswi berseragam batik pemeran video asusila yang beredar merupakan siswa tahun 2017 dan kini sudah berstatus sebagai alumni.
“Betul, jika pemeran perempuan di video asusila yang beredar ini merupakan alumni (SMAN 1 Sukaresmi). Inisialnya M,” kata Dede. (bay)