Cianjur- Carut marut pelayanan PDAM Tirta Mukti Cianjur menjadi topik hangat yang diperbincangkan banyak netizen.
Hal itu terlihat dari unggahan Instagram (IG) Logikanews. co yang diserbu berbagai keluhan dan kritikan terhadap perusahaan penyedia layanan air milik Pemkab Cianjur itu.
Salah satu akun IG @warungbebysiti menuliskan nada kekecewaan, bikin sumur bor maksakeun sabari uang na pabedol2 rumah hancur cai eweuh, sementara manusia itu butuh air bersih, rajen hurung tengah peuting waktuna sare bari jeung segede buntut beurit, punten ka PDAM cik atuh karunya ka jelema leutik mes2 k pencet mes2 k pencet, (buat sumur bor juga terpaksa karena uangnya disisihkan dari rumah hancur air gak ada, sementara manusia itu butuh air bersih, ada nyala airnya hanya sebesar ekor tikus, maaf PDAM harus kasihan kepada masyarakat kecil, terus-terusan di pencet).
Kemudian, komentar menggelitik dilontarkan akun @kiky_blasquiz, hayu buat warga cianjur buat investasi bikin sumur bor, mahal di awal enak di akhir, berharap ke PDAM kaya ke mantan tidak ada kepastiaan jelas, sembari dicantumkan emoticon tertawa, (ayo, buat warga Cianjur membuat investasi sumur bor, mahal di awal enak di akhir, berharap ke PDAM seperti ke mantan tidak ada kepastian jelas).
Sementara itu, komentar rasa terimakasih atas pemberitaan carut marut pelayanan PDAM Tirta Mukti Cianjur dicurahkan oleh akun @Muhammad_ azmi83, akhirnya masyarakat buka suara atas pelayanan PDAM Tirta Mukti Cianjur, maju terus logikanewa.co.
Selanjutnya, nada kecaman kepada PDAM Tirta Mukti Cianjur disuarakan oleh akun @iduy_mulyadi, Terima kasih Logika News telah mengangkat keluh kesah Masyarakat, bertahun-tahun masyarakat jemu terhadap hal tersebut, Perusahaan Milik Pemerintah Daerah memang mencekik masyarakatnya.
Sebelumnya, warga Gang Ikhlas, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur ramai-ramai berhenti menjadi pelanggan air PDAM Tirta Mukti Cianjur dan lebih memilih membuat sumur bor.
Alasan warga berhenti menggunakan jasa air bersih dari perusahaan air minum milik Pemkab Cianjur lantaran sejumlah kekecewaan atas pelayanan yang dinilai buruk.
“Kalau saya pribadi dan warga lainnya sudah kurang lebih ada 2 bulan meminta di cabut saja, karena para waktu itu ada tagihan air. Hampir semua di ke RT an 01 RW 13 berhenti berlangganan dan beralih ke sumur bor,” kata dia. (LN-B1)