LOGIKANEWS.CO, Cianjur – Sebanyak satu keluarga di Kampung Cieundeur, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, diduga menjadi korban tindak pidana pengadaan uang oleh sekelompok orang tak dikenal.
Informasi yang dihimpun, aksi ketiga orang pelaku terduga pengadaan uang membuat satu keluarga yakni M (60), U (65) dan MA (46) tersebut pingsan usai diberi obat bius.
Kapolsek Warungkondang, Kompol Usep Nurdin, mengatakan, kejadian itu berawal dari seorang laki-laki berinisial F, AU dan satu sopirnya datang menawarkan diri untuk praktek penggandaan uang kepada M.
Kemudian, ketiganya meminta disediakan dua bungkus rokok, satu gelas kopi manis, satu gelas kopi pahit, satu gelas air teh manis, satu gelas air teh pahit dan satu gelas air putih dan air susu sebanyak tujuh gelas dengan alasan untuk penangkal.
“Kemarin itu, ketiganya datang dan meminta beberapa persyaratan untuk ritual untuk tujuannya pengadaan uang,” kata Kompol Usep Nurdin, Rabu, (06/12/2023).
Tak cukup sampai disitu, AU kemudian meminta persyaratan lainnya berupa lima buah dus bekas. Kemudian AU masuk ke dalam sebuah kamar kosong dengan membawa dua buah kelapa muda, buah-buahan serta minuman tersebut di
Tidak lama, AU keluar kamar berkumpul dan menunggu tanda bunyi suara keras dari dalam kamar sekitar, sepuluh menit kemudian terdengar suara pecahan piring dari dalam kamar hingga AU membuka kamar dan menunjukan dus yang terisi uang.
M kemudian, memegang tumpukan uang,
selanjutnya AU mengajak untuk menunggu di Mushola di dalam rumah kemudian memberikan satu gelas susu.
AU langsung memberikan air susu itu kepada M, U dan MA hingga ketiganya tak sadarkan diri setelah mengalami pusing-pusing dan muntah.
Hingga keesokan harinya keluarga tersebut ditemukan oleh E yang masih merupakan kerabatnya. Namun AU cs diketahui sudah kabur setelah menjalankan aksinya
Kompol Usep Nurdin menyebutkan, saat ini Polsek Warungkondang tengah mendalami kasus tersebut dan memastikan tidak ada kerugian secara materiil.
“Iya betul, ini sedang ditangani. Kasusnya baru dugaan pembiusan belum ada kepastian dan tak ada barang yang diambil saat aksi tersebut terjadi,” pungkasnya. (LN-B1)