Cianjur – Sebanyak dua sekolah dasar terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur akan direlokasi pada tahun depan. Pasalnya bangunan sekolah tersebut berada di zona merah patahan Sesar Cugenang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Ruhli, mengatakan ada dua sekolah rusak berat di Kecamatan Cugenang yang bum diperbaiki sampai saat ini.
Namun bangunan sekolah tersebut belum diperbaiki lantaran sekolahnya akan direlokasi ke zona aman.
“Ada dua sekolah yang belum dibangun karena direlokasi, yakni SDN Cugenang dan SDN Girijaya. Kedua sekolah tersebut berada di zona merah, sehingga diharuskan untuk relokasi,” ujarnya, Selasa (12/12/2023).
Menurut dia, awalnya sekolah akan kembali didirikan di lokasi yang sama dengan spesifikasi tahan gempa. “Tidak jadi di lokasi karena ditakutkan terjadi sesuatu meskipun spesifikasinya tahan gempa. Makanya lebih baik direlokasi,” kata dia.
Ruhli menyebut Pemkab sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan sekolah yang direlokasi. Rencananya pembangunan dimulai pada awal 2024.
“Lahan sudah disiapkan, sudah dianggarkan juga. Pelaksanaannya tahun depan,” kata dia.
Dia mengatakan untuk sementara para siswa menggunakan gedung lain untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. “Sementara ada yang belajar di gedung PGRI. Yang penting tidak ditenda lagi,” kata dia.
Di sisi lain, Ruhli juga mengungkapkan bencana gempa menyebabkan 623 bangunan Paud, SD, dan SMP rusak. Menurutnya Pemkab sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 Miliar untuk penanganan bangunan sekolah rusak tersebut.
“Untuk sebagian sekolah rusak sudah diperbaiki. Jadi dari Rp 30 M itu sebagian untuk yang sekolah rusak terdampak gempa, dan sebagian lagi untuk di luar zona gempa,” pungkasnya. (wan)