LOGIKANEWS.CO, Cianjur – Belasan kecamatan di Kabupaten Cianjur mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Warga pun mulai kesulitan mendapat air bersih untuk memenuhi kebutuhan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebut, ada sebanyak 18 yang ada di Cianjur mulai mengalami kekeringan baik dari wilayah selatan, timur, maupun utara.
Oleh karena itu Pemkab Cianjur menyiapkan 8 titik untuk dibangun sumur bor terutama di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih.
“Laporan yang kita dapat sudah 18 kecamatan yang mengalami kekeringan. Untuk selatan yang sulit dijangkau kendaraan kita siapkan 8 titik sumur bor, sementara untuk wilayah kota dan sekitarnya kita gunakan bantuan air bersih menggunakan mobil tangki,” ujarnya, Rabu (09/9/2023).
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, sudah mengeluarkan surat siaga darurat kekeringan musim kemarau.
Dalam surat tersebut ditulis siaga darurat kekeringan terhitung mulai 1 Mei 2023 hingga 30 September 2023.
Sementara itu, Ridwan (45) warga Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, mengaku, dia dan warga di desa tersebut sudah mulai mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau.
“Untuk kebutuhan air sehari-hari kita sudah kelabakan. Bahkan mandi pun mau gak mau satu kali sehari. Kadang bisa nyuci kadang enggak,” kata dia.
Bahkan sawah yang biasa dibuat sumur dadakan untuk mendapatkan air kala musim kemarau datang, sekarang sangat sulit.
“Biasa kalau musim kemarau datang warga pasti membuat sumur dadakan di sawah karena kalau sumur di rumah sudah jelas kering. Tapi tahun ini di sawah juga sumber airnya sangat sulit tidak seperti setahun sebelumnya,” ungkap dia.
Dia berharap, sumur bor yang dijanjikan pemerintah bisa dibangun di wilayahnya mengingat sumber air saat ini sudah sangat sulit untuk mencukupi kebutuhan. (wan)