CIANJUR – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dimungkinkan bisa sebagai penyuplai bahan baku untuk kebutuhan program makan bergizi gratis (MBG). Jika terkendala permodalan, bisa saja skemanya dikelola seperti perusahaan.
“BUMDes bisa membuka investasi melibatkan masyarakat. Misalnya dengan menjual saham ke masyarakat. Misalnya satu lembar saham Rp10 ribu. Nanti di akhir ada semacam deviden. Bagi-bagi keuntungan,” kata anggota Komisi IX DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz di sela kegiatan pelantikan PAC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Gedung Korpri Cianjur, Rabu, 19 Februari 2025.
Selain masyarakat, keuntungan dari perputaran modal itu bisa jadi kas BUMDes, bahkan menjadi kas desa.
“Ketika ada keuntungan bisa setor deviden ke desa,” ujarnya.
Sistem pengelolaan itu layaknya sebuah perusahaan. Mereka bisa mengelola lebih profesional dan tertib administrasi.
“Pengelolaannya memang seperti memanajemen perusahaan,” pungkasnya. (bay)