LOGIKANEWS.CO, Cianjur– Harga kacang kedelai melambung tinggi, pengusaha tahu mengeluh lantaran berdampak buruk keberlangsungan perekonomian. Mereka pun harus memutar otak dengan mengecilkan ukuran tahu.
Dikatakan pemilik pabrik tahu, Idang (43) warga Kampung Pasir Ibrahim, RT06/RW03, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Idang menjelaskan, kenaikan harga kacang kedelai telah dirasakan para pengusaha tahu hampir satu bulan berjalan.
“Hampir 1 bulan kenaikan harga kacang kedelai, sekarang harganya Rp12.600, kalau normalnya 11.000. Tentu ini berdampak buruk,” jelas Idang, Senin, (27/11/2023).
Meski harga kacang kedelai melambung tinggi, namun Idang tidak berani menaikan harga jual yang saat ini masih dijual persatunya Rp400. Akan tetapi lebih memilih mensiasati dengan mengecilkan ukuran tahu beberapa sentimeter.
“Dampaknya tahunya di kecilin, alias disiasati, pelanggan-pelanggan memang pada komplen. Kalau harga, tidak saya naikan,” tutur dia.
Keengganan Idang menaikan harga tahu, lantaran takut para pelanggan setia tidak lagi membeli tahu kepadanya.
“Tidak berani menaikan harga, karena harus kompak semua pabrik tahu menaikan, kalau saya naikan, beda harga pelanggan pasti larinya ke pabrik tahu yang harganya lebih murah,” jelasnya.
Idang pun tidak mengetahui lebih jelas mengenai sebab kenaikan harga kacang kedelai.
Mengenai kondisi harga bahan baku utama tahu terbilang tinggi itu, ia juga tidak mengetahui sampai kapan akan terjadi.
“Penyebabnya saya tidak tahu, tapi setau saya harga kacang kedelai itu kan tergantung harga dollar. Soalnya kan kacang kedelai impor,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskuperdagin) Cianjur Komarudin mengatakan, belum mengetahui soal kenaikan harga kacang kedelai.
“Untuk harga kacang kedelai yang katanya naik, akan kami cek lapangan. Kalau ada kenaikan harga kacang kedelai pun biasanya tidak sampai mengurangi kualitas, paling ukurannya hanya dikecilkan,” kata Komarudin. (LN-B1)