Cianjur – Rotasi Djoko Purnomo dari sebelumnya Camat Karangtengah menjadi Sekretaris Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cianjur disorot Himpunan Mahasiswa Tjiandjoer (Himat) Cianjur.
Pasalnya, Djoko dinilai tidak punya prestasi atau kelayakan jadi orang nomor dua di intansi penyelenggara pelayanan perizinan terpadu itu.
Ketua Himat Edwin Nursalam mempertanyakan, dasar dari dijadikannya Djoko Purnomo sebagai Sekdis, padahal Kecamatan Karangtengah pada waktu itu tengah menjadi sorotan karena Kasi Kesra OS terjaring OTT Bareskrim atas dugaan money politic satu hari sebelum pencoblosan.
“Bupati Cianjur tidak proporsional dalam hal mengevaluasi kinerja jabatan pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur, pasalnya, ada staf dari Camat yang kena OTT,” kata dia, Rabu, (27/03/2024).
Menurut dia, tidak mungkin staf kecamatan yang dipimpinnya mau melakukan dugaan money politic, tanpa ada intruksi darinya.
“Anak buahnya gak berani melakukan Money Politic, tanpa disuruh pimpinannya dalam hal ini Djoko yang pada waktu itu menjabat Camat,” paparnya.
Dengan rekam jejak, ketidakcakapan memimpin, Edwin menyebut, Djoko seharusnya dimutasi ke jabatan yang lebih rendah
“Seharusnya si camat itu diturunkan karena adanya kejadian tersebut,” paparnya.
Sementara itu, dikonfirmasi Djoko Purnomo enggan menjawab telepon dan membalas pesan singkat. (bay)