Cianjur – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Cianjur, sekolah yang bertempat di Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang merupakan lembaga pendidikan kesetaraan tidak biasa. Dari jauh, kombinasi warna biru dan merah terlihat menghiasi sekolah tersebut.
Sekolah yang berada di area persawahan dan tak jauh dari pemukiman penduduk itu merupakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau biasa disingkat PKBM satu-satunya milik pemerintah alias Negeri.
Meskipun termasuk PKBM, yang identik bergerak dalam bidang pendidikan Non Formal, tetapi pembelajaran dilakukan tetap seperti sekolah pada umumnya.
Setiap hari siswa dengan seragam SD, SMP dan SMA akan terlihat memasuki gerbang sekolah dan memulai penggemblengan mata pelajaran yang diberikan guru-guru.
Begitupun ketika jadwal libur sekolah seperti biasa. Maka siswa belajar di rumah masing-masing. Tak banyak yang tahu, usia PKBM Negeri itu dua tahun lebih tua dari era reformasi alias sudah ada sejak zaman Soeharto memimpin.
Di era sekarang, SKB Kabupaten Cianjur terus menunjukkan eksistensinya sebagaimana suport dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur. Bahkan acap kali menjadi rujukan bagi PKBM-PKBM swasta di Kota Tatar Santri.
“SKB Kabupaten Cianjur sebelum dilebur statusnya menjadi satuan pendidikan merupakan satu-satunya yang ada di Kabupaten, namun sejak lembaga dilebur menjadi satuan Pendidikan maka satu tujuannya adalah sebagai rujukan PKBM-PKBM swasta terutama untuk pengelolaan lembaga paket A, Paket B dan Paket C,” kata Kepala SKB Kabupaten Cianjur Sumaryono saat ditemui, Jum’at, (29/03/2024).

Sebelum menjabat menjadi orang nomor satu di SKB Kabupaten Cianjur, rupanya Sumaryono juga merupakan alumni PKBM Negeri itu.
Ia pun menyatakan kebanggaannya karena banyak lulusan-lulusan yang sukses memiliki profesi hebat, bahkan Sumaryono mengakui Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur dan beberapa pejabat lingkungan Pemkab Cianjur lainnya merupakan alumni terbaik jebolan sekolah yang saat ini memiliki siswa sebanyak 320 orang.
Kesuksesan para alumni-alumninya tak terlepas dari program unggulan life skill disamping ilmu pengetahuan umum.
“Kami disini ingin mempersiapkan lulusan yang siapa kerja, maka dibarengi dengan keterampilan-keterampilan tata busana menjahit, ekstrakurikuler komputer perkantoran dan perbengkelan sebagai rintisan untuk saat ini,” tutur pria bersenyum khas itu.
Di sisi lain, Kepala Bidang Paudni dan Dikmas Disdikpora Cianjur, Jajang Sutisna yang juga merupakan alumni dari SKB Kabupaten Cianjur merasa bangga saat berkunjung.
Ia pun berpesan, bahwa alumni lembaga pendidikan kesetaraan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, bahkan menjadi abdi negara sekalipun.
“PKBM ini satu-satunya berstatus Negeri berdiri pada tahun 1996, dulu saya juga alumni dari sini, sampai sekarang SKB Pendidikan sudah puluhan tahun berjalan. Saya titip pesan kepada siswa PKBM khususnya Paket C jangan berkecil hati lembaga pendidikan kesetaraan pun bisa melanjutkan ke Perguruan tinggi dan bisa menjadi PNS,” tutup Jajang. (bay)