Cianjur – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur mencatat adanya kenaikan angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 di Cianjur yang hanya naik 0,7 persen.
Sedangkan, faktor yang menyebabkan total pemilih yang sudah mempunyai hak pilih diklaim KPU Cianjur karena disebabkan cuaca saat berlangsungnya kegiatan pencoblosan.
Ketua KPU Kabupaten Cianjur M. Ridwan mengatakan, pada pemilu 2019, angka partisipasi pemilih mencapai 75 persen, kurang dari target yang ditetapkan sebesar 80 persen.
Sedangkan, pada pemilu 2024 angka partisipasi pemilih hanya di angka 75,7 persen dari total hak suara pada daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 1.832.583 pemilih.
“Ada kenaikan dari pemilu sebelumnya, tapi sangat minim. Hanya sekitar 0,7 persen,” kata Ridwan, Rabu, (06/014/2023).
Dari data yang tercatat adanya tingkat partisipasi pemilih paling tinggi berada di Kecamatan Leles dengan 81,50 persen dan disusul Kecamatan Mande dengan partisipasi pemilih sebanyak 80 persen.
Kemudian, wilayah dengan partisipasi pemilih terendah yakni Kecamatan Sindangbarang yang hanya 68,99 persen.
“Dari 32 kecamatan paling tinggi partisipasinya kecamatan Leles dan paling rendah Kecamatan Mande. Selebihnya rata-rata paritispasi pemilih di angka 70-75 persen,” ujarnya.
Ridwan menambahkan, penyebab angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 di Cianjur jauh mendekati 100 persen itu dikarenakan faktor cuaca saat hari H.
“Seperti yang kita ketahui saat hari pelaksanaan turun hujan deras. Akibatnya masyarakat juga tidak maksimal karena sulit untuk datang ke TPS dalam kondisi hujan, apalagi di pelosok,” pungkasnya. (bay)