Cianjur – Kegiatan penilaian atau kreditasi tengah dijalani Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Cianjur bersama enam UTD lainnya di Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan layanan sudah standar untuk menggenjot pemenuhan stok darah di Kota Santri.
Kepala UTD PMI Kabupaten Cianjur dr Susilawati, mengatakan dari total 208 UTD di Indonesia, sebanyak 7 UTD yang melaksanakan akreditasi.
“Untuk 7 UTD sudah melaksanakan. Dan hari ini Cianjur menjadi UTD kelima yang akreditasi di Indonesia. Khus di Jabar baru ada 2 yang akreditasi. Salah satunya Cianjur,” kata dia, Sabtu (16/3/2024).
Menurut dia, UTD PMI Cianjur yang merupakan UTD kelas madya sudah melakukan persiapan menghadapi akreditasi sejak pertengahan 2023, mulai dari pelaporan INM, IKP, hingga melaksakan self assesment.
“Kami harus menyiapkan data data yang diperlukan untuk kelengkapannya seperti ASPAK, SIDMK, dan lainnya sehingga kami terdaftar di DFO. Pada akhir dengan perjuangan, UTD PMI Cianjur melakukan pendaftaran akreditasi di bulan Februari 2024 dengan LPA Laprida dan mendapatkan jadwal untuk survei akreditasi di bulan maret, baik survei yang dilaksanakan secara daring dan luring,” kata dia.
Dia menyebut dengan terakreditasi berarti sudah teruji kelayakan standarisasinya. “Selain memastikan standarisasi, pada tahun ini semua UTD harus terakreditasi,” tuturnya.
Selain itu, Susilawati menyebut UTD PMI Cianjur juga akan meningkatkan layanan dan memastikan stok darah untuk Cianjur aman setiap bulannya.
“Tentu dengan sudah terakreditasi nantinya kita optimalkan lagi pelayanan. Kebutuhan darah Cianjur untuk 3 RSUD dan 2 Rumah Sakit Swasta sebanyak 1.800 labu per bulan harus terpenuhi,” kata dia.
“Bahkan target kami bisa surplus setiap bulannya, sehingga Cianjur bisa menyumbang ke darah yang kekurangan. Kami yakin bisa karena setelah akreditasi, akan semakin dipercaya dan semakin banyak masyarakat yang donor darah,” kata dia.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri, mengatakan pihaknya sangat mendorong UTD PMI Cianjur untuk bisa melaksanakan akreditasi.
“Meskipun UTD PMI Cianjur merupakan UTD kelas madya tetapi bisa membuktikan kalau mampu menjadi 5 UTD yang paling awal menjalani akreditasi. Kita bisa menunjukan kualitas dengan pelayanan sesuai standar melalui akreditasi ini,” kata Ahmad Fikri. (bay)