CIANJUR – Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur menyoroti kegiatan study tour SMAN 1 Cianjur. Lembaga tersebut menyayangkan ketidakpatuhan Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur yang tak mengindahkan larangan study tour.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur, Moch Ginanjar, menegaskan sejatinya Kepala SMAN 1 Cianjur bisa menghentikan dulu kegiatan study tour. Sebab, saat terjadi insiden kecelakaan para siswa di Kabupaten Subang beberapa waktu lalu, larangan study tour sudah mulai diterapkan.
“Harusnya, begitu ada larangan kepala sekolah mengerem dulu untuk tidak mengadakan study tour. Pembiayaan itu kan bisa di-cancel. Kemudian komunikasikan dengan event organizer (EO) perjalanannya,” kata Ginanjar, Selasa, 25 Februari 2025.
Ginanjar menegaskan, kebijakan dari Gubernur Jabar sudah cukup baik dengan berbagai pertimbangan keadaan saat ini. Terutama kondisi ekonomi para orangtua siswa. Nanti pun, Bupati Cianjur akan lebih menindaklanjutinya setelah pulang dari agenda orientasi di Akmil Magelang.
“Maksud dari Gubernur Jabar itu jangan sampai membebankan para siswa. Tidak semua orangtua secara ekonomi mampu. Terlebih saat ini kondisinya sedang efisiensi. Kemudian bagi anak yang tidak ikut bisa ada dampak psikologi juga,” ujarnya.
Ginanjar pun menyebut kegiatan SMAN 1 Cianjur merupakan piknik berkedok study tour lantaran tidak dilaksanakan di wilayah sekitar. Dia menyarankan, pihak sekolah lebih mengoptimalkan potensi wisata dan tempat kebudayaan lokal di Kabupaten Cianjur sebagai sarana pembelajaran siswa.
“Akan lebih arif dan bijaksana sekolah mengarahkan study tour siswa masih di dalam Kabupaten Cianjur karena saat ini sektor kebudayaan dan pariwisatanya itu sudah ditata, seperti panaroma laut Cianjur, Gunung Padang, curug, dan lainnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 361 siswa mengikuti kegiatan study tour sejumlah lokasi dan diakhiri ke Bali berkonsep pembelajaran Bhineka Tunggal Ika. Mereka merupakan siswa kelas XI. (bay)