Cianjur – Gaya kampanye atau mempromosikan jelang Pilkada yang dilakukan Muhammad Solih alias Ibang disorot Cianjur Reset Center (CRC).
Sekpri Bupati Cianjur Herman Suherman itu dinilai terlalu berlebihan untuk seorang bakal calon (balon) Bupati yang baru saja akan mencalonkan.
Direktur CRC Anton Ramadhan mengatakan, gaya kampanye Ibang sangat tidak baik, seolah-olah memposisikan sebagai seorang Bupati.
Kemunculan pria yang kerap diisukan sebagai dukun Bupati itu diduga menjadi langkah antisipasi atau strategi dari sang petahana bilamana tidak bisa mencalonkan lantaran terganjal putusan MK.
“Ini sebuah analisa atau prediksi. Cukup dengan logika dasar saja seorang Sekpri Bupati tiba-tiba percaya diri nyalon Bupati. Secara etika gaya kampanyenya kurang baik yakni mempromosikan diri seperti Bupati atau seolah pantas menggantikan Bupati dan tidak ada teguran sama sekali dari Herman,” kata Anton, Rabu, (15/05/2024).
Contoh yang nyata sebut Anton, Ibang ditampilkan di salah satu media menerima tamu di Pendopo, kapasitas dan kepantasan yang hanya untuk seorang Bupati. Kejadian tersebut seolah meniadakan sosok Wakil Bupati atau Sekda.
Anton menambahkan, sosok Ibang juga tak lepas dari image kontroversi. Pria yang termasuk tenaga kerja sukarela (TKS) itu kerap diisukan membeli mobil mewah maupun tudingan melakukan jual beli jabatan dengan keuntungan fantastis Rp500 juta hingga Rp1 M.
“Bisa dicek di sejumlah media, Ibang pernah dituding memperjualbelikan jabatan ASN yang ingin menjabat sebagai Kepala OPD, disebut-sebut Ibang punya kedekatan luar biasa, bahkan punya pengaruh besar di lingkungan Pemkab Cianjur,” pungkasnya. (bay)