Cianjur – Warga Kecamatan Pasirkuda geruduk kantor kecamatan lantaran tak terima dengan pesan Camat Pasirkuda Irvan dalam aplikasi percakapan WhatsApp yang bernada kekerasan.
Pada pesan WhatsApp yang tersebar, Camat Pasirkuda Irvan mempertanyajan oknum pemilih yang tidak mencoblos salah satu Caleg DPR RI, dan akan membenturkan kepala pemilih tersebut ke jalan.
“LAH PAREBUT PEPESAN KOSONG, nu puguh mah jasa we (jaLan) nu saeneng-eneng karasa mah, mana OKNUM NU TE MILIH **** teh KALALUAR, dagorkeun huluna kana jalan kadinyah bisi teu percaya yen jaLan teh geus aLus ayeuna mh. (Lah rebutan pepesan kosong, yang jelas jasa aja jalan yang selama ini. Maka oknum yang tidak milih, keluar, benturkan kepalanya ke jalan supaya percaya jalan sudah bagus sekarang),” tulis Camat Pasirkuda Irvan dalam percakapan di grup WhatsApp.
Dengan adanya komentar tersebut, puluhan warga dari berbagai kelompok masyarakat di Kecamatan Pasirkuda itu datang ke Kantor Kecamatan Pasirkuda pada Senin (26/2) pagi.
Sayangnya Camat Pasirkuda tidak berada di kantor, sehingga masyarakat kembali membubarkan diri dan mengancam akan melakukan aksi berikutnya.
“Kedatangan kami ke kantor kecamatan karena adanya ucapan dari camat melalui pesan WhatsApp yang membuat perasaan masyarakat tersakiti,” ucap Sufi, tokoh masyarakat Kecamatan Pasirkuda.
Menurutnya, seorang ASN tidak boleh mengarahkan untuk memilih salah satu calon legislatif. Masyarakat pun, lanjut dia memiliki kebebasan untuk memilih pilihannya.
“Yang pertama kan masyarakat bebas memilih siapapun caleg hingga capresnya. Dan harus disadari dia (Camat) kan ASN, seharusnya tidak boleh mengarahkan,” kata dia.
Dia mendesak Camat Pasirkuda untuk segera meminta maaf kepada masyarakat. “Kami hanya menuntut permohonan maaf, jika Camat tidak segera memberikan klarifikasi serta permohonan maaf, kami akan bawa massa lebih banyak,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Pasirkuda Irvan Rustiandi, mengaku jika pesan di grup WhatsApp itu dibuat beberapa hari lalu lantaran didasari kekesalan.
“Saya camat asli Pasirkuda, sudah bertahun-tahun. Dari mulai jalan jelek sampai dibangun. Harusnya mengerti. Jadi intinya (pembuatan pesan karena) sakit hati lah,” ungkapnya saat dihubungi melalui telepon seluler.
Dia membantah jika sudah menggerakkan massa untuk memilih salah satu calon, tapi dia berharap masyarakat memilih salah satu calon.
“Mau dibangun jalan teh susah, gimana saya ke pimpinan. Harusnya pakai politik etis, nyeri hate (sakit hati? ku warga teh. saya tegaskan tidak kampanye, hanya berharap atuh sing ngarartos Kitu (harusnya pada mengertik. Saya tidak mengarahkan,” tegasnya.
Namun, Irvan mengaku sudah menarik pesan tersebut dan akan membuat permohonan maaf.
“Pesannya sudah dihapus. Saya juga akan segera membuat permohonan maaf kepada warga,” pungkasnya. (bay)