Cianjur – Bupati Cianjur Herman Suherman angkat bicara mengenai beredar luas di media sosial rekaman suara ancaman yang diduga Camat Cidaun Koswara terhadap kepala desa.
Hal itu, diduga karena istrinya gagal nyaleg dan dipastikan tidak bisa menduduki kursi DPRD.
Herman Suherman menyesalkan, bilamana Camat melakukan hal demikian kepada para Kades.
“Kalau pun benar itu Camat, tidak boleh melakukan intimidasi kepada Kepala Desa. Mereka itu mitra yang harus dijaga,” kata Herman, Senin, (26/02/2024).
Menurut dia, siapapun yang terjun mengikuti kontestasi Pemilu 2024, harus siap dengan segala kemungkinan kalah dan menang.
“Kalau tidak berhasil istrinya yang Nyaleg, suaranya kecil, ya itu sesuai kemampuan. Apalagi ASN itu harus netral,” ujarnya.
Terkait informasi tersebut, Herman berjanji akan menindaklanjutinya.
“Hal tersebut menjadi tugas saya, untuk memberi reward dan punishment,” paparnya.
Sebelumnya, dalam Isi rekaman berdurasi 35 detik itu ada percakapan dalam bahasa Sunda, “eta kumaha eta desa Kertajadi euy, geus kieu we lah balitungan we jeung sayah kabeh nya jeung kepala desana kepala desana, ampun mani kitu kitu teuing euy, geus teu ngahargaan kitu mah, tingalikeun we ku saya di monev, sebelum lebaran ku saya dimonev, dagoan we, kabeh ku saya di monev keuangan jeung sagala rupana, kantun we Cidaun mah”.
Sedangkan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat diartikan berikut, “gimana itu, gimana itu Kertajadi, sudah kita buat perhitungan dengan saya, sama kepala desa- kepala desanya. Ampun keterlaluan banget, sudah ga ngehargain saya, nanti saya monev (monitoring evaluasi) semuanya, tunggu aja, termasuk keuangan dan semuanya, seperti itu Cidaun mah,”. (bay)