Cianjur- Warga Gang Ikhlas, Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur ramai-ramai berhenti menjadi pelanggan air PDAM Tirta Mukti Cianjur.
Alasan warga berhenti menggunakan jasa air bersih dari perusahaan air minum milik Pemkab Cianjur lantaran sejumlah kekecewaan atas pelayanan yang dinilai buruk.
Padahal gang warga dengan kantor PDAM Tirta Mukti Cianjur jalan Pangeran Hidayatullah memiliki jarak cukup berdekatan hanya beberapa meter saja.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan, satu ke RT an di Gang Ikhlas saat ini lebih memilih untuk membuat sumur bor untuk mendapatkan air ketimbang tetap menjadi pelanggan PDAM Tirta Mukti Cianjur.
Lantaran tak ada toleransi pembayaran air bagi warga terdampak gempa bumi.
“Kalau saya pribadi dan warga lainnya sudah kurang lebih ada 2 bulan meminta di cabut saja, karena pada waktu itu ada tagihan air. Hampir semua di ke RT an 01 RW 13 berhenti berlangganan dan beralih ke sumur bor,” kata dia, Rabu, (12/07/2023).
Masyarakat sebelumnya kecewa dengan layanan PDAM Tirta Mukti yang tidak lancar sebab debit air kecil, bahkan hanya mendapatkan air di jam-jam tertentu saja.
Sedangkan penagihan penggunaan air setiap bulannya terbilang mahal.
“Sudah seperti itu air belum berjalan, paling berjalan hanya satu jari kelingking sedangkan masyarakat harus membayar air dengan tarif naik 30 persen,” ujarnya.
Masyarakat pun dibuat kesal dengan alasan tidak logis dari PDAM Tirta Mukti soal buruknya pelayanan yang diberikan.
“Saya dan warga lainnya sudah mempertanyakan kepada petugas dan jawabannya tidak bisa menjawab dengan benar lagi gangguan lah, pemeliharaan dan lainnya,” paparnya.
Sementara itu dikonfirmasi wartawan Logika News perihal keluhan pelayanan air yang buruk diterima masyarakat Gang Ikhlas Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Budi Karyawan tidak membalas pesan singkat dan mengangkat telepon (LN-B1).