Cianjur – Di dalam rumah panggung berukuran sederhana, di Kampung Cijambe, RT 03/RW01, Desa Kertasari, Kecamatan Sindangbarang, pasangan suami istri Pandi (80) dan Nenih (65) menjalani kehidupan.
Nenih yang berusia lebih muda 25 tahun dari suaminya mengalami kebutaan dan menghabiskan waktunya dengan kegelapan.
Begitupun Pandi suaminya, yang bisa dibilang tidak memiliki kondisi tubuh sehat. Ia ternyata memiliki penyakit gula.
Pasutri itu, merupakan warga tidak mampu dan hanya tinggal berdua.
Sekretaris Desa (Sekdes) Kertasari Marwan mengatakan, kondisi keluarga tersebut sangat mengkhawatirkan, selain kemiskinan yang mendera. Mereka pun memiliki masing-masing penyakit yang menganggu aktivitas sehari-harinya.
“Istrinya mengalami kebutaan sejak tiga tahun lalu dan suaminya mengalami sakit gula, sehingga tidak bisa melakukan aktivitas normal layaknya warga lainnya,” kata Marwan, Senin, (15/04/2024).
Selain segala keterbatasan yang dimiliki, keduanya pun memiliki kisah tragis dimana sang anak harus meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
“Anaknya Neni dan Pandi sudah lama meninggal dan hingga kini tidak punya keturunan,” paparnya.
Mengenai kebutuhan makan, Pandi dan Nenih mengandalkan pemberian dari tetangga dan kerabat terdekatnya.
“Untuk kebutuhan makannya mereka mengandalkan sanak saudara. Tetangga pun juga sama suka memberikan makananan,” pungkasnya. (bay)